Sabtu, 02 Januari 2010

KANKER MULUT RAHIM

(Cervical Cancer)

Ketakutan yang sangat besar saat ini yang dialami pada sebagian besar kaum wanita di Indonesia adalah terkenanya virus HPV (human papilloma virus), karena virus inilah yang menjadi pemicu terjadinya kanker mulut rahim (Cervical Cancer). Virus HPV ini menyebar melalui kontak seksual, HPV dapat menyerang semua perempuan disetiap waktu tanpa melihat umur ataupun gaya hidup. Sayangnya masih banyak kaum wanita yang tak sadar penyakit ini bisa hadir karena pola hidup yang salah. Kanker serviks yang telah berstadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh disekitarnya dan dapat menyebabkan kematian.

Kanker serviks adalah tumbuh dan berkembangnya sel-sel pada serviks secara tidak terkendali. Serviks (cervix) atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim (uterus). Serviks menghubungkan rahim dengan vagina (kanal kelahiran). Kanker leher rahim dalam medis atau ilmu kesehatan kerap disebut dengan kanker serviks (Cervical Cancer ) dalah kanker yang mematikan yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur dan wanita di usia produktif, bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.



Penularan serviks melalui seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia muda, berganti-ganti pasangan seksual, pernikahan usia yang relative muda, kehamilan yang sering, banyak melahirkan, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang, dan infeksi menular seksual. Selain itu penularan nonseksual dapat juga terjadi melalui konsumsi nikotin atau merokok, penggunaan bersama pakaian yang terkontaminasi dalam jangka waktu yang lama.

Kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker, selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi dengan suatu test yang disebut “pap smear test”, sehinggan semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi maka semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim

Kanker serviks memiliki gejala yang patut diwaspadai, tanda dan gejala kanker serviks yang paling umum terjadi adalah terjadi

  • Pendarahan yang tidak normal, seperti pendarahan setelah kontak seksual (coitus), pendarahan setelah menopause, menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya.
  • Siklus menstruasi yg abnormal
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina kadang mengandung darah dan dapat terjadi diluar masa menstruasi.
  • Rasa nyeri saat kontak seksual.
  • Keputihan yang berwarna kuning, berbau, dan bercampur darah.
  • Pendarahan vagina atau spotting pada wanita yg sudah menopause.
  • Gangguan menstruasi
  • sering terjadi nyeri pada panggul, dan tidak dapat buang air kecil.
  • Hematokezia
  • Iskialgia
  • Nyeri pada pelvik (tulang panggul)

Tanda-tanda dan gejala-gejala diatas dapat juga disebabkan oleh kondisi lain selain kanker serviks. Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya anda ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Sel abnormal tersebut sebetulnya dapat dideteksi kehadirannya dengan melakukan test yang disebut “Pap Smear Test” sehingga sel abnormal tersebut dapat terdeteksi sedini mungkin.

Jika kanker berkembang makin lanjut maka dapat timbul gejala-gejala seperti:

· Berkurangnya nafsu makan

· penurunan berat badan

· kelelahan

· Nyeri panggul, punggung dan tungkai

· Keluar air kemih dan tinja dari vagina, dan

· Patah tulang

Selama ini kanker mulut rahin belum ada obat penawarnya, namun tumbuhan tembakau bisa menjadi alternatif. Ini salah satu manfaat tumbuhan tembakau. Berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mampu menjadi wadah perkembangan genetik human papilloma virus (HPV) memproduksi sel kuman yang nantinya dapat menjadi antibodi bagi virus pencetus kanker mulut rahim.

Penelitian terbaru mengenai obat penawar kanker mulut rahim itu kini sedang dilakukan para ilmuwan dari Pusat Kesehatan Universitas Georgetown (Georgetown University Medical Center) dan Universitas North Carolina, Amerika Serikat.

Setelah diteliti, ternyata secara genetik tumbuhan tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibodi terhadap HPV yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut rahim. Proyek penelitian tersebut didanai tiga juta dolar AS dari kocek pemerintah pusat sebagai bagian peraturan perundangan tentang perkebunan yang baru-baru ini dikeluarkan Kongres.

Kepala Peneliti di Georgetown University, Washington DC, Dr. Kenneth Dretchen mengatakan ide penelitian itu antara lain mengembangkan antibodi terhadap HPV. Untuk beberapa alasan HPV tidak berkembang biak dengan baik di bawah kondisi mikrobiologi normal.

Setelah diteliti, ternyata lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau. Meskipun terdengar aneh dan mengada-ada, Dretchen mengatakan pihaknya telah lama melakukan penelitian terhadap virus HPV itu di Georgetown.

Namun, yang menjadi kendala adalah kurangnya kuantitas antibodi yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan penyembuhan secara besar-besaran.

Penelitian itu dimaksudkan juga untuk mencari solusi pengembangan kuantitas virus antibodi.

Sementara itu North Carolina State University akan menggunakan tenaga ahlinya dalam penanaman tembakau. Mereka akan memproduksi dan mengadakan tes terhadap antibodi tersebut , yang nantinya akan memakan waktu 2-3 tahun sebelum dilakukan tes laboratorium. Penelitian tersebut adalah salah satu upaya mencari pengobatan bagi kanker mulut rahim yang hingga kini belum diketahui obat penawarnya.

Selama ini pengobatan / terapi atas kanker mulut rahim ada tiga, yaitu : operasi, radiasi (penyinaran) dan kemoterapi. Masing-masing terapi itu dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien.

Kanker leher rahim sampai kini belum diketahui penyebabnya. Namun berdasarkan penelitian terbaru, virus HPV merupakan salah satu pemicunya. HPV dapat menjangkiti seorang wanita jika pasangan seksualnya mengidap virus tersebut akibat gonta - ganti pasangan. Selain itu, wanita yang mempunyai kebiasaan merokok juga rawan terkena kanker ini.

Zat nikotin yang dikandung tembakau mempunyai kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput lendir mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker. Karena Setelah diteliti, ternyata lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau.

Pengidap kanker ini biasanya perempuan usia produktif, pernah melakukan hubungan seks, sering berganti pasangan seksual, kawin dalam usia relatif muda ( belum berusia 17 tahun) dan banyak melahirkan.

Pada kasus kanker mulut rahim, hampir tidak pernah terjadi pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, sebaiknya kaum wanita secara rutin melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali setelah berhubungan seks, atau tiga bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya prakanker / displasia.

Kelemahan pemeriksaan pap smear ini, antara lain disebabkan pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai hingga sel di dalamnya tidak terllihat. Kelemahan lain, disebutkan kemungkinana zat pewarnaan yang digunakan sudah melampaui batas waktu (expire date).

Kendala lain menyangkut human error, misalnya ahli patologi yang membaca hasil pemeriksaan kebetulan matanya lelah, sehingga terjadi kesalahan. Akan anggapan kanker mulut rahim dapat muncul tiba-tiba, tidak benar. Asalkan rutin memeriksakan diri, keberadaan HPV dapat dideteksi.

Displasia atau prakanker terdiri dari tiga tahapan, yaitu ringan, sedang dan berat. Dari tahap displasia menjadi kanker stadium dini, memakan waktu dua tahun. Untuk membuktikan displasia setelah menjalani pemeriksaan pap smear dan dijumpai kelainan, selanjutnya dilakukan biopsi, jaringan kanker dipotong dan diambil untuk pemeriksaan laboratorium.

Mengenai gejala kanker mulut rahim itu, pada tahap displasia sampai stadium I, praktis tanpa keluhan. Baru menginjak stadium 1 A- 3b terdapat keluhan pasien, sedangkan pada stadium 4B sel kanker sudah menjalar ke otak dan paru-paru. Penyakit kanker mulut rahim, merupakan penyakit yang banyak diidap kaum wanita di Indonesia

Ketakutan yang sangat besar saat ini yang dialami pada sebagian besar kaum wanita didunia ini adalah terkenanya virus HPV (human papilloma virus), virus HPV ini menyebar melalui kontak seksual, HPV dapat menyerang semua perempuan disetiap waktu tanpa melihat umur ataupun gaya hidup. Sayangnya masih banyak kaum wanita yang tak sadar penyakit ini bisa hadir karena pola hidup yang salah. Kanker serviks yang telah berstadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh disekitarnya dan dapat menyebabkan kematian

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menghindari resiko terkenanya kanker leher rahim, yaitu:

  • Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.
  • Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama), keputihan bercampur darah dan berbau, nyeri panggul atau tidak bisa buang air kecil.
  • Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.
  • Hal yang ke empat adalah dengan menggunakan pembalut yang berkualitas, yaitu pembalut yang tidak mengandung zat pemutih, zat dioksin dan zat-zat kimia lainnya, serta terbuat dari 100% kapas. Dan WHO menyatakan zat dioksin ini dapat menyebabkan kanker

Tidak ada komentar:

Posting Komentar